Menemukan Kedamaian di Tengah Keramaian

/../assets/images/featured/featured-img-placeholder.png

Ringkasan

Liburan bisa jadi sulit bagi yang berjuang dengan depresi. Tulis perasaanmu dan cari dukungan untuk melewati liburan dengan lebih tenang.

Konsulin

Konsulin

2 min read

Menghadapi Depresi di Liburan: Menemukan Kedamaian di Tengah Keramaian

Liburan sering kali dianggap sebagai waktu untuk berkumpul dengan keluarga, menikmati kebersamaan, dan merayakan kebahagiaan. Namun, bagi beberapa orang, liburan justru bisa menjadi periode yang penuh tekanan, terutama bagi mereka yang tengah berjuang dengan depresi. Ada banyak harapan dan ekspektasi yang datang dengan liburan, yang sering kali membuat kita merasa terisolasi atau tertekan jika kita tidak bisa memenuhi semua itu.

Mengapa Liburan Bisa Membuat Depresi Semakin Berat?

Saat orang lain merayakan kebahagiaan, kamu mungkin merasa kesepian atau terbebani dengan banyaknya kegiatan sosial. Perasaan ini bisa muncul karena tekanan sosial untuk selalu bahagia selama liburan. Selain itu, liburan juga bisa memunculkan kenangan masa lalu yang menyakitkan, atau memperburuk perasaan kesepian karena tidak ada dukungan emosional yang cukup.

Depresi dapat membuat kamu merasa terperangkap, dan saat liburan datang dengan segala keceriaannya, hal itu bisa semakin memperburuk perasaan tersebut. Wajar jika kamu merasa tidak ingin ikut serta dalam perayaan atau berpartisipasi dalam kegiatan yang biasanya dianggap menyenangkan.

Apa yang Bisa Dilakukan untuk Menghadapinya?

Jangan ragu untuk mencari bantuan. Berbicara dengan seseorang yang kamu percayai bisa memberikan kamu ruang untuk meredakan perasaan. Jika tidak ingin berbicara langsung, menulis perasaanmu juga bisa menjadi cara yang efektif untuk mengekspresikan apa yang sedang kamu rasakan. Cobalah untuk menulis dalam jurnal atau gunakan aplikasi seperti Konsulin, yang memungkinkan kamu mencatat perasaanmu dan mencari dukungan.

Selain itu, ingat bahwa kamu tidak harus mengikuti setiap tradisi atau memenuhi harapan orang lain. Liburan adalah waktu untuk istirahat, dan jika itu berarti memilih untuk menghabiskan waktu sendirian atau melakukan sesuatu yang lebih menenangkan, itu adalah pilihan yang sah.

Liburan dengan Tenang, Meski Dengan Depresi

Ingat, kamu tidak sendirian. Banyak orang yang merasakan hal serupa, dan itu tidak berarti kamu lemah. Depresi adalah sebuah kondisi yang bisa dihadapi dengan cara yang berbeda bagi setiap individu. Jika liburan membuatmu merasa lebih berat, itu adalah hal yang perlu diperhatikan, dan mencari cara untuk meredakan tekanan itu sangat penting.

Gunakan liburan ini untuk lebih mengenal dirimu, memberi ruang untuk merawat diri, dan mungkin mencari cara baru untuk meredakan kecemasan yang kamu rasakan. Jangan merasa terpaksa untuk selalu ceria. Fokus pada apa yang bisa membuatmu merasa lebih baik, meski itu hanya langkah kecil.

Tuliskan Perasaanmu di Konsulin

Liburan seharusnya menjadi waktu yang menyenangkan, tetapi bagi sebagian orang, itu bisa jadi saat yang penuh tantangan. Jangan biarkan tekanan liburan membuatmu merasa terisolasi atau tertekan. Ingat, kamu punya hak untuk merayakan dengan cara yang sesuai denganmu, dan jika kamu merasa perlu, jangan ragu untuk mencari dukungan. Tulis perasaanmu, cari bantuan, dan temukan cara untuk menikmati liburan dengan lebih tenang.

Yuk, tulis perasaan kamu di Konsulin dan cari cara buat menghadapi liburan dengan lebih tenang.


Referensi

  1. Himmelhoch, J. M. (1980). Holiday depression, both fact and fiction.
  2. Schneider, E., Liwinski, T., Imfeld, L., Lang, U. E., & Brühl, A. B. (2023). Who is afraid of Christmas? The effect of Christmas and Easter holidays on psychiatric hospitalizations and emergencies—Systematic review and single center experience from 2012 to 2021.